ngareanak.desa.id - Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019, Pemerintah Kecamatan Singorojo menggelar upacara di Lapangan Upacara SMAN 1 Singorojo pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2019. Peserta upacara meliputi Forkompincam Kecamatan Singorojo, Kepala KUA Singorojo, Kepala UPTD / UPTB Kecamatan Singorojo, Kepala Desa dan Perangkat Desa se - Kecamatan Singorojo, serta seluruh siswa dan guru SMAN 1 Singorojo.
Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019 yaitu Bp. Sucipto, S.STP,MM selaku Camat Singorojo, sedangkan petugas upacara yaitu siswa SMAN 1 Singorojo. Setelah upacara selesai, dilanjutkan penyerahan piagam untuk siswa berprestasi Lomba Pencat Silat. Sebelum memperingati Upacara Hari Kesaktian Pancasila tahun 2019, para warga dan instansi mengibarkan bendera setengah tiang pada tanggal 30 September 2019 dan pada tanggal 1 Oktober bendera kembali dikibarkan menjadi satu tiang penuh sesuai dengan himbauan Bupati Kendal, Dr. Mirna Annisa, M.Si.
Perlu kita ingat kembali beberapa fakta menarik terkait Hari Kesaktian Pancasila, diantaranya:
1.Sejak tanggal 1 Maret 1945, pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sudah mengajukan pertanyaan penting tentang dasar Negara Indonesia. Hal tersebut memicu upaya untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar negara resmi.
Dimulai pada pidato tentang 'lima dasar' oleh Muhammad Yamin hingga pidato pada tanggal 1 Juni 1945 yang berisi tentang 'Lahirnya Pancasila yang dilakukan oleh Sukarno. Pada 22 Juni 1945 Pancasila kemudian disusun sehingga menjadi Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945.
2. Penghapusan 7 kata Piagam Jakarta
Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno dan Hatta, Piagam Jakarta disahkan sebagai Pembukaan UUD 1945. Para pendiri bangsa kala itu menghapus 7 kata sila pertama dalam piagam Jakarta yakni: '... dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya'. Ketujuh kata itu mengikuti kata 'Ketuhanan'.
3. Gerakan 30 September (G30S) PKI
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965(G30S). Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.
Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September. Mereka adalah:
- Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
- Mayor Jendral Raden Soeprapto
- Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
- Mayor Jendral Siswondo Parman
- Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
- Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
- Lettu Pierre Andreas Tendean
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila
4. Penyelenggaraan upacara di berbagai Institusi Negara
Penyelenggaraan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2019 akan dilakukan di berbagai institusi negara, seperti
-Kementerian-kementerian
-Lembaga Tinggi Negara
-Kejaksaan Agung
-Lembaga Pemerintah Non Kementrian
-Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri
-Kampus dan Sekolah (Negeri atau Swasta)
5. Pengibaran Bendera
Sebelum upacara resmi berlangsung, pada tanggal 30 September 2019 bendera berkibar setengah tiang. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang gugurnya tujuh Pahlawan Revolusi.Sedangkan, tanggal 1 Oktober 2019 pukul 06.00 maka bendera berkibar satu tiang penuh.
6. Makna 1 Oktober
Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna sebagai hari perkabungan nasional karena adanya tragedi penculikan dan pembunuhan tersebut. Tak hanya itu pasca tragedi itu, terjadi pembersihan semua unsur pemerintahan dari pengaruh PKI mulai dari angota organisasi hingga simpatisan.
Pada akhir 1965, diperkirakan sekitar 500 ribu hingga 1 juta anggota atau pendukung PKI diduga menjadi korban pembunuhan.
"pemdesngareanakmaju"
Dipost : 29 Januari 2020 | Dilihat : 956
Share :