ngareanak.desa.id - Kepala Desa Ngareanak, Bp.Agung Widjojo,S.Sos bersama dengan perwakilan dari warga Desa Ngareanak yang terdiri dari Perangkat Desa, Lembaga Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Warga Desa Ngareanak bersama- sama ziarah ke Makam Ki Ageng Ngareanak atau yang di kenal dengan Ki Ageng Purboyoso Kusumo yang berada di Dusun Biron Desa Banaran Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung pada hari Jumat (19 Desember 2025), Jam 09.00 s/d selesai.
Kepala Desa Banaran, Kecamatan Gemawang dalam sambutannya menyampaikan bahwa sumber dana pembangunan dan pemugaran komplek makam Ki Ageng Ngareanak berasal dari Dana Desa (DD) Desa Banaran TA 2024 & sebagian besar swadaya warga masyarakat Desa Banaran (baik uang maupun tenaga). "Cungkup / rumah makam yg dulunya kecil sempit sekarang menjadi besar, luas & megah sehingga dapat menampung banyak peziarah, lengkap dengan mushola & tower air untuk wudhu", ungkap beliau.
Bp.Agung Widjojo,S.Sos selaku Kepala Desa Ngareanak menyampaikan ucapan terima kasih dari Pemerintah Desa Ngareanak & seluruh warga masyarakat Desa Ngareanak kepada Pemerintah Desa Banaran beserta warga masyarakat Desa Banaran khususnya warga masyarakat Dusun Biron atas suguh, gupuh & lungguhnya, kami diterima dengan baik dengan ramah. "Kami sangat berterimakasih atas dibangun & dipugarnya komplek makam Ki Ageng Ngareanak menjadi lebih bagus, megah & luas, serta kami mohon maaf apabila bantuan dalam bentuk uang masih sangat kecil / sedikit jauh dari anggaran yg dibutuhkan & yg telah dilaksanakan" ungkap Kades Ngareanak.
"Semoga tali persaudaraan antara Pemerintah Desa Banaran dengan Pemerintah Desa Ngareanak dan juga antara warga masyarakat kedua desa ini bisa semakin lebih baik & langgeng. Kekompakan, kerukunan, kebersamaan & keguyuban warga masyarakat Desa Banaran merupakan hal yg sangat membanggakan & patut untuk dicontoh bagi warga masyarakat Desa Ngareanak", pungkas Bp.Agung Widjojo,S.Sos mengakhiri sambutannya.
Para peziarah dari Desa Ngareanak merasa takjub dengan dengan adat masyarakat setempat, mereka saling berebut memberikan makanan untuk diberikan kepada para peziarah. Aura khas Jawa Islam yang dibalut dengan kenduran yang sangat menyatukan warga dari berbagai kalangan dan jabatan. Setelah selesai berdoa di Makam Ki Ageng Purboyoso Kusumo, dilanjutkan dengan makan bersama di sepanjang jalan pulang. Makanan tersebut dibawa oleh warga sekitar ketika akan berangkat ke makam.
"pemdesngareanakmaju"
Dipost : 22 Desember 2025 | Dilihat : 9
Share :
28° C
26° C
.jpeg)
.jpeg)