ngareanak.desa.id - Paguyuban Turonggo Wijoyo yang bergerak di bidang kesenian tradisional kuda lumping yang berlokasi di Dusun Kaliwesi Desa Ngareanak Kecamatan Singorojo saat ini merupakan paguyuban yang telah resmi diakui oleh Kabupaten Kendal. Mengingat setiap paguyuban kesenian diwajibkan memiliki piagam pengesahan dari Kabupaten Kendal, maka dari itu Pengurus Paguyuban Turonggo Wijoyo berinisiatif menanyakan langsung ke Dinas Kesenian Kecamatan Singorojo. Hal itu direspon baik oleh Dinas Kesenian Kecamatan Singorojo dengan membantu proses pengajuan piagam pengesahan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal.
Paguyuban Kuda Lumping Turonggo Wijoyo saat ini semakin di gandrungi oleh para penikmat kesenian kuda lumping. Tidak hanya pentas di wilayah Kecamatan Singorojo, tetapi Paguyuban Kuda Lumping Turonggo Wijoyo sudah sering mengikuti event- event diluar Kecamatan seperti diantaranya ada Festival Budaya di Desa Gondang Kecamatan Limbangan, Festival Budaya Segara Gunung di Sekatul Kecamatan Limbangan, dan Festival Tari Rakyat di Alun - Aalun Kendal.
Paguyuban Turonggo Wijoyo yang saat ini bersekretariat di Rumah Bp. Kasmidi Dusun Kaliwesi RT 02 RW 01 Desa Ngareanak tersebut diketuai oleh Fitri Sapto Dwi Atmoko dengan jumlah anggota 60 orang baik laki-laki maupun perempuan. Anggota tersebut tidak hanya warga asli Dusun Kaliwesi tetapi juga dari luar Dusun. Gamelan, kostum yogo, penari gambyong, kuda lumping, prajurit, barongan, dan topengan tersedia dengan lengkap.
"Saya sangat berkeinginan untuk memajukan kesenian di Desa Ngareanak, Saya juga menjabat sebagai Sie. Kesenian di Karang Taruna Desa Ngareanak. Maka sudah sepatutnya saya ingin mengajak generasi muda bangsa khususnya diwilayah Desa Ngareanak Kecamatan Singorojo untuk selalu cinta akan budayanya di tengah gempuran modernisasi melalui Kesenian Kuda Lumping Turonggo Wijoyo", tutur De Moko.
Menanggapi hal tersebut Bp. Sriyono selaku Pj. Desa Ngareanak juga menegaskan, kesenian tradisional menjadi sangat penting dan memang harus menjadi kebanggaan. Pelestarian dengan berbagai cara pun dapat dilakukan, dengan terus mengemasnya secara lebih kekinian. Sehingga, para generasi penerus tak enggan untuk terjun langsung di dalamnya. “Saya sangat bangga melihat antusias dan semangat dari para anggota Paguyuban Kesenian Kuda Lumping Turonggo Wijoyo,” tutur beliau.
"pemdesngareanakmaju"
Dipost : 28 Januari 2020 | Dilihat : 2288
Share :