Berita Terkini

ngareanak.desa.id - Demi menjaga stabilitas dan kesejahteraan wilayah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kendal menggelar Sosialisasi Kewaspadaan Dini di Balai Desa Ngareanak (Kamis / 30 Oktober 2025). Acara penting yang dihadiri langsung oleh Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, S.E., M.M. ini, juga melibatkan partisipasi aktif dari mahasiswa KKN-REG 85 Posko 8 Ngareanak. Kegiatan tersebut diikuti oleh Lembaga Desa yang ada di Desa Ngareanak.
Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Kepala Desa Ngareanak, Bapak Agung Widjojo, S.Sos., yang juga bertindak sebagai moderator. Beliau menyoroti adanya kegiatan pembangunan tingkat nasional yang masuk ke Kabupaten Kendal, termasuk keberadaan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan rencana pembangunan satu batalion di hutan karet Meteseh. Bapak Agung mengingatkan pentingnya sikap bijak, "Karena menggunakan tanah desa, ora sah sak senenge dewe (tidak boleh seenaknya sendiri)."
Dilanjutkan oleh sambutan dari Camat Singorojo, Bapak Candra Putra, S.H., M.H., memuji peran warga dalam mencegah bencana. "Sampai hari ini belum ada laporan bencana longsor. Tentunya atas partisipasi jenengan semua yang menjaga lingkungan," ujarnya. Beliau menegaskan bahwa kewaspadaan dini harus menjangkau sektor kesejahteraan. Ia mengajak warga menanami lahan rumah dengan sayuran sebagai bentuk ketahanan pangan dan mengingatkan tentang kerja bakti yang rutin dilakukan setiap Jumat minggu ketiga.
Kemudian sambutan dari Bupati kendal sekaligus pemaparan sosialisasi oleh ibu bupati Dyah Kartika Permanasari, S. E., M. M. yang mengaku terlambat karena memantau pembangunan jalan di Kaliputih, menyampaikan bahwa menjaga kondusifitas wilayah sama pentingnya dengan membangun infrastruktur.
"Untuk membangun daerah, kita tidak hanya berbicara penanganan pembangunan ekonomi saja, infrastruktur jalan saja, tentu juga untuk menjaga kondusivitas sosial di wilayah... Adanya benturan-benturan... timbulnya sesuatu yang bisa memicu perpecahan karena adanya miskomunikasi," tegas Ibu Bupati.
Beliau meyakinkan warga bahwa pembangunan jalan Sidomakmur-Kalirejo akan terus diperjuangkan hingga Dusun Surak pada 2026. Ia lantas mendorong Ngareanak untuk mengoptimalkan potensi desa, seperti pengelolaan sampah dan peningkatan UMKM secara profesional, guna mendongkrak Pendapatan Asli Desa (PAD).
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau pengajuan usulan yang menjadi acara utama. Acara ini menunjukkan betapa dinamisnya interaksi antara pemimpin dan masyarakat:
Pak Marzuki, Perangkat Desa sekaligus Ketua Karang Taruna Kecamatan, memohon dukungan Bupati untuk rencana pembuatan TPS 3R (Tempat Pengelolaan Sampah) yang sudah dikonsultasikan dengan UNDIP. Ia juga mengusulkan Ngareanak menjadi desa wisata penyangga atau tempat oleh-oleh.
Bupati menyambut baik pernyataan dari Pak Marzuki. Bupati menyatakan akan siap mengomunikasikan dukungan untuk TPS 3R, dan menawarkan program pemberdayaan UMKM bagi pemuda, "Semanis Kamu" (Sekolah Mahir Bisnis Kewirausahaan Pemuda), untuk menjadikan Ngareanak sebagai tempat belanja.
Bapak Maryono, Tokoh Masyarakat, menyampaikan keresahan para petani yang belum memiliki lahan garapan. Ia memohon solusi, misalnya melalui program hutan sosial. Ia juga menanyakan realisasi insentif RT/RW.
Ibu Bupati mengakui bahwa ketahanan pangan penting untuk kondusifitas. Namun, ia menjelaskan bahwa regulasi dan anggaran tidak memungkinkan penyediaan lahan karena mayoritas milik Perhutani/PTPN. Beliau berjanji akan mengoordinasikan aspirasi ini. Terkait insentif RT/RW, Bupati menegaskan tidak ada regulasi yang mengatur dari APBD Kabupaten dan menyarankan agar desa menggunakan Dana Desa dan meningkatkan PAD.
Ibu Sulis dari PKK mengutarakan tiga masalah mendesak: maraknya anak remaja luar daerah yang mabuk-mabukan, kesulitan PKK menangani KDRT, dan kejelasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang banyak diharapkan orang tua.
Bupati menanggapi dengan menekankan pentingnya koordinasi Pemerintah Desa bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mengenai KDRT, beliau meminta PKK terus berikhtiar memberikan pemahaman. Terkait MBG, beliau menegaskan bahwa program tersebut adalah program nasional di bawah koordinasi pusat, dan meskipun bukan tugas kabupaten, pihaknya akan terus menyampaikan aspirasi ke tim BGN agar program dapat berjalan sesuai prosedur.
Acara ditutup dengan foto bersama, menguatkan komitmen untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan demi kemajuan Ngareanak dan Kabupaten Kendal.
_.jpeg)
Penulis : Nanda Muhammad Fauzi
"pemdesngareanakmaju"
Dipost : 04 November 2025 | Dilihat : 7
Share :