Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia masih berada pada kategori cukup tinggi. Hal tersebut bisa berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi di Indonesia adalah stunting. Gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak mengalami tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya yang memiliki tinggi badan normal disebut dengan stunting. Pemerintah Indonesia memang sedang gencar-gencarnya dalam penanggulangan angka stunting di Indonesia. Jika hal tersebut dibiarkan saja maka dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak dan juga terhadap perkembangan emosinya.
BKKBN meluncurkan sebuah program dalam upaya penanggulangan stunting melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). DASHAT merupakan sebuah program dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi balita berisiko stunting melalui makanan-makanan bergizi lokal yang terjangkau. Kabupaten Kendal menjadi salah satu kabupaten yang juga fokus terhadap penurunan angka stunting. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, ditemukan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kendal mencapai 17,5 persen. Angka ini menunjukkan perlunya perhatian dan kewaspadaan yang lebih intensif terhadap kasus stunting, dengan tujuan untuk menurunkan angka tersebut di bawah 14 persen pada tahun 2024.
Aksi DASHAT ini juga dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 5 yang berlokasi di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pemberian makanan sehat ini ditujukan pada anak berisiko stunting di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pelaksanaan program kerja DASHAT ini sudah dikonsultasikan dan setujui oleh kader posyandu, Bidan desa, dan Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Singorojo. Pemberian makanan sehat ini lebih digencarkan pada asupan protein hewani untuk mencegah angka stunting.
“Berdasarkan daftar anak berisiko stunting bulan Juli tahun 2023 di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal terdapat 14 anak yang beresiko stunting. Anak-anak tersebut tersebar di 3 dusun yaitu Dusun Ngareanak, Dusun Kaliwesi, dan Dusun Patukan,” kata Bidan di Puskesmas setempat.
Pemberian makanan sehat yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 5 ditargetkan pada 7 anak dari data 14 anak yang ada. Priotitas 7 anak tersebut berdasarkan dengan beberapa pertimbangan, yaitu keadaan gizi, tinggi badan anak, dan perekonomian keluarga yang data pertimbangan tersebut bersumber dari daftar anak berisiko stunting bulan Juli tahun 2023 di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal yang diberikan bidan setempat. Menu makanan DASHAT yang dibuat sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi dan bidan setempat yang menunya berupa makanan pokok dan kudapan yang diberikan secara bergantian. Pemberian makanan diberikan kepada anak berisiko stunting selama 6 hari berturut-turut dari tanggal 13-18 Juli 2023. Menu yang dibuat memanfaatkan pekarangan rumah seperti daun kelor, bayam, telur ayam, lele dan buah-buahan.
“Menu DASHAT hari pertama berupa nasi, sayur bayam, telur puyuh, tempe, sate buah, dan air mineral. Kemudian pada hari kedua berupa dimsum sebagai menu kudapan dari olahan daging ayam dan ada puding buah. Hari ketiga menu makanan lengkap berupa nasi, lele goreng, sop daun kelor, telur puyuh, tempe, sate buah, dan air mineral. Hari keempat berupa sempol daging ayam dan puding buah. Hari kelima berupa makanan lengkap ada nasi, omelet daun kelor, ayam krispi, telur puyuh, sayur caisim, tempe, sate buah, dan air mineral. Untuk hari terakhir menunya nuget dan sempol ayam,” kata penanggung jawab program DASHAT.
Program DASHAT mendapatkan respons positif dari keluarga anak yang berisiko stunting. “Program ini sangat positif dan tepat sasaran. UNNES GIAT 5 ini berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya, hal ini karena biasanya mahasiswa KKN kurang bersosialisasi dengan masyarakat, namun untuk mahasiswa GIAT 5 ini Alhamdulillah mau bersosialisasi dengan masyarakat setempat, “ kata masyarakat setempat.
Dengan adanya program DASHAT ini diharapkan dapat membantu meningkatkan gizi anak yang berisiko stunting. Peluncuran program DASHAT ini sebagai pemulihan balita stunting dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang bisa memotivasi orang tua dalam pemberian gizi seimbang pada anak, sehingga stunting dapat teratasi dengan baik.
Dipost : 09 Agustus 2023 | Dilihat : 796
Share :